KISAH NABI NUH A.S.
April 04, 2021
Edit
KISAH NABI NUH A.S.- Pada Postingan sebelumnya kita telah
bercerita tentang Kisah Nabi Adam dan siti Hawa maka pada postingan kita pada
hari ini akan disajikan lagi tentang sebuah cerita berikutnya masih sekitar
kisah nabi dan Rosul. Dan pada pembahsan kali ini kita akan coba bercerita
tentang kisah nabi Nuh.As. Mungkin Sobat semua sudah pernah membaca dan dengar
tentang cerita ini.
Namun Demikian tidak ada salahnya kalau postingan kesempatan ini kita baca lagi dan tujuannya untuk mengingatkan kepada kita agar kita sebagai Umatnya Muhammad juga bisa mengetahui tentang bagaimana perjalanan kehidupan ini yang penuh dengan kisah cerita dan sejarah. Baiklah untuk sobat semua mari kita lanjutkan tentang KISAH NABI NUH A.S
Namun Demikian tidak ada salahnya kalau postingan kesempatan ini kita baca lagi dan tujuannya untuk mengingatkan kepada kita agar kita sebagai Umatnya Muhammad juga bisa mengetahui tentang bagaimana perjalanan kehidupan ini yang penuh dengan kisah cerita dan sejarah. Baiklah untuk sobat semua mari kita lanjutkan tentang KISAH NABI NUH A.S
Jadi ceritanya begini sobat
Nabi Nuh menerima wahyu kenabian dari Allah dalam masa
"fatrah" masa kekosongan di antara dua rasul di mana biasanya manusia
secara beransur-ansur melupakan ajaran agama yang dibawa oleh nabi yang
meninggalkan mereka dan kembali bersyirik meninggalkan amal kebajikan,
melakukan kemungkaran dan kemaksiatan di bawah pimpinan Iblis.
Kisah Nabi Nuh |
Demikianlah maka kaum Nabi Nuh tidak luput dari proses tersebut, sehingga ketika Nabi Nuh datang di tengah-tengah mereka, mereka sedang menyembah berhala ialah patung-patung yang dibuat oleh tangan-tangan mereka sendiri disembahnya sebagai tuhan-tuhan yang dapat membawa kebaikan dan manfaat serta menolak segala kesengsaraan dan kemalangan.berhala-berhala yang dipertuhankan dan menurut kepercayaan mereka mempunyai kekuatan dan kekuasaan ghaib ke atas manusia itu diberinya nama-nama yang silih berganti menurut kehendak dan selera kebodohan mereka.Kadang-kadang mereka namakan berhala mereka " Wadd " dan " Suwa " kadangkala " Yaguts " dan bila sudah bosan digantinya dengan nama " Yatuq " dan " Nasr ".
Nabi Nuh berdakwah kepada kaumnya yang sudah jauh
tersesat oleh iblis itu, mengajak mereka meninggalkan syirik dan penyembahan
berhala dan kembali kepada tauhid menyembah Allah Tuhan sekalian alam
Nabi Nuh melakukan ajaran-ajaran agama yang diwahyukan kepadanya serta meninggalkan kemungkaran dan kemaksiatan yang diajarkan oleh Syaitan dan Iblis.
Perjuangan KISAH NABI NUH A.S memang selalu penuh dengan tentangan dan penolakan.
Nabi Nuh melakukan ajaran-ajaran agama yang diwahyukan kepadanya serta meninggalkan kemungkaran dan kemaksiatan yang diajarkan oleh Syaitan dan Iblis.
Perjuangan KISAH NABI NUH A.S memang selalu penuh dengan tentangan dan penolakan.
Nabi Nuh menarik perhatian kaumnya agar melihat alam
semesta yang diciptakan oleh Allah berupa langit dengan matahari, bulan dan
bintang-bintang yang menghiasinya, bumi dengan kekayaan yang ada di atas dan di
bawahnya, berupa tumbuh-tumbuhan dan air yang mengalir yang memberi kenikmatan
hidup kepada manusia,
pengantian malam menjadi siang dan sebaliknya yang kesemua itu menjadi bukti dan tanda nyata akan adanya keesaan Tuhan yang harus disembah dan bukan berhala-berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri.Di samping itu Nabi Nuh juga memberitakan kepada mereka bahwa akan ada gajaran yang akan diterima oleh manusia atas segala amalannya di dunia iaitu syurga bagi amalan kebajikan dan neraka bagi segala pelanggaran terhadap perintah agama yang berupa kemungkaran dan kemaksiatan.
pengantian malam menjadi siang dan sebaliknya yang kesemua itu menjadi bukti dan tanda nyata akan adanya keesaan Tuhan yang harus disembah dan bukan berhala-berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri.Di samping itu Nabi Nuh juga memberitakan kepada mereka bahwa akan ada gajaran yang akan diterima oleh manusia atas segala amalannya di dunia iaitu syurga bagi amalan kebajikan dan neraka bagi segala pelanggaran terhadap perintah agama yang berupa kemungkaran dan kemaksiatan.
Nabi Nuh yang dikurniakan Allah dengan sifat-sifat
yang patut dimiliki oleh seorang nabi, fasih dan tegas dalam kata-katanya,
bijaksana dan sabar dalam tindak-tanduknya melaksanakan tugas risalahnya kepada
kaumnya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dengan cara yang lemah lembut
mengetuk hati nurani mereka dan kadang kala dengan kata-kata yang tajam dan
nada yang kasar bila menghadapi pembesar-pembesar kaumnya yang keras kepala
yang enggan menerima hujjah dan dalil-dalil yang dikemukakan kepada mereka yang
tidak dapat mereka membantahnya atau mematahkannya.
Akan tetapi walaupun Nabi Nuh telah berusaha sekuat
tanaganya berdakwah kepda kaumnya dengan segala kebijaksanaan, kecekapan dan
kesabaran dan dalam setiap kesempatan, siang mahupun malam dengan cara
berbisik-bisik atau cara terang dan terbuka terbyata hanya sedikit sekali dari
kaumnya yang dpt menerima dakwahnya dan mengikuti ajakannya, yang menurut
sementara riwayat tidak melebihi bilangan seratus orang Mereka pun terdiri dari
orang-orang yang miskin berkedudukan sosial lemah. Sedangkan orang yang
kaya-raya, berkedudukan tingi dan terpandang dalam masyarakat, yang merupakan
pembesar-pembesar dan penguasa-penguasa tetap membangkang, tidak mempercayai
Nabi Nuh mengingkari dakwahnya dan sesekali tidak merelakan melepas agamanya
dan kepercayaan mereka terhadap berhala-berhala mereka, bahkan mereka berusaha
dengan mengadakan persekongkolan hendak melumpuhkan dan mengagalkan usaha
dakwah Nabi nuh.
Berkata mereka kepada Nabi Nuh:"Bukankah engkau
hanya seorang daripada kami dan tidak berbeda drp kami sebagai manusia biasa.
Jikalau betul Allah akan mengutuskan seorang rasul yang membawa perintah-Nya,
nescaya Ia akan mengutuskan seorang malaikat yang patut kami dengarkan
kata-katanya dan kami ikuti ajakannya dan bukan manusia biasa seperti engkau
hanya dpt diikuti orang-orang rendah kedudukan sosialnya seperti para buruh
petani orang-orang yang tidak berpenghasilan yang bagi kami mereka seperti
sampah masyarakat.
Pengikut-pengikutmu itu adalah orang-orang yang tidak mempunyai daya fikiran dan ketajaman otak, mereka mengikutimu secara buta tuli tanpa memikirkan dan menimbangkan masak-masak benar atau tidaknya dakwah dan ajakanmu itu. Coba agama yang engkau bawa dan ajaran -ajaran yang engkau sadurkan kepada kami itu betul-betul benar, nescaya kamilah dulu mengikutimu dan bukannya orang-orang yang mengemis pengikut-pengikutmu itu. kami sebagai pemuka-pemuka masyarakat yang pandai berfikir, memiliki kecerdasan otak dan pandangan yang luas dan yang dipandang masyarakat sebagai pemimpin-pemimpinnya, tidaklah mudak kami menerima ajakanmu dan dakwahmu.Engkau tidak mempunyai kelebihan di atas kami tentang soaL-soal kemasyarakatan dan pergaulan hidup.kami jauh lebih pandai dan lebih mengetahui drpmu tentang hal itu semua.nya.Anggapan kami terhadapmu, tidak lain dan tidak bukan, bahawa engkau adalh pendusta belaka."
Pengikut-pengikutmu itu adalah orang-orang yang tidak mempunyai daya fikiran dan ketajaman otak, mereka mengikutimu secara buta tuli tanpa memikirkan dan menimbangkan masak-masak benar atau tidaknya dakwah dan ajakanmu itu. Coba agama yang engkau bawa dan ajaran -ajaran yang engkau sadurkan kepada kami itu betul-betul benar, nescaya kamilah dulu mengikutimu dan bukannya orang-orang yang mengemis pengikut-pengikutmu itu. kami sebagai pemuka-pemuka masyarakat yang pandai berfikir, memiliki kecerdasan otak dan pandangan yang luas dan yang dipandang masyarakat sebagai pemimpin-pemimpinnya, tidaklah mudak kami menerima ajakanmu dan dakwahmu.Engkau tidak mempunyai kelebihan di atas kami tentang soaL-soal kemasyarakatan dan pergaulan hidup.kami jauh lebih pandai dan lebih mengetahui drpmu tentang hal itu semua.nya.Anggapan kami terhadapmu, tidak lain dan tidak bukan, bahawa engkau adalh pendusta belaka."
Nuh berkata, menjawab ejekan dan olok-olokan
kaumnya:"Adakah engkau mengira bahwa aku dpt memaksa kamu mengikuti ajaranku
atau mengira bahwa aku mempunyai kekuasaan untuk menjadikan kamu orang-orang
yang beriman jika kamu tetap menolak ajakan ku dan tetap membuta-tuli terhadap
bukti-bukti kebenaran dakwahku dan tetap mempertahakan pendirianmu yang
tersesat yang diilhamkan oleh kesombongan dan kecongkakan karena kedudukan dan
harta-benda yang kamu miliki.Aku hanya seorang manusia yang mendpt amanat dan
diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kamu. Jika kamu
tetap berkeras kepala dan tidak mahu kembali ke jalan yang benar dan menerima
agama Allah yang diutuskan-Nya kepada ku maka terserahlah kepada Allah untuk
menentukan hukuman-Nya dan gajaran-Nya keatas diri kamu. Aku hanya pesuruh dan
rasul-Nya yang diperintahkan untuk menyampaikan amanat-Nya kepada hamba-hamba-Nya.
Dialah yang berkuasa memberi hidayah kepadamu dan mengampuni dosamu atau
menurunkan azab dan seksaan-Nya di atas kamu sekalian jika Ia kehendaki.Dialah
pula yang berkuasa menurunkan seksa danazab-nya di dunia atau menangguhkannya
sampai hari kemudian. Dialah Tuhan pencipta alam semesta ini, Maha Kuasa ,Maha
Mengetahui, maha pengasih dan Maha Penyayang.".
Kaum Nuh mengemukakan syarat dengan
berkata:"Wahai Nuh! Jika engkau menghendaki kami mengikutimu dan memberi
sokongan dan semangat kepada kamu dan kepada agama yang engkau bawa, maka
jauhkanlah para pengikutmu yang terdiri dari orang-orang petani, buruh dan
hamaba-hamba sahaya itu. Usirlah mereka dari pengaulanmu karena kami tidak dpt
bergaul dengan mereka duduk berdampingan dengan mereka mengikut cara hidup
mereka dan bergabung dengan mereka dalam suatu agama dan kepercayaan. Dan
bagaimana kami dpt menerima satu agama yang menyamaratakan para bangsawan
dengan orang awam, penguasa dan pembesar dengan buruh-buruhnya dan orang kaya
yang berkedudukan dengan orang yang miskin dan papa."
Nabi Nuh menolak pensyaratan kaumnya dan
berkata:"Risalah dan agama yang aku bawa adalah untuk semua orang tiada
pengecualian, yang pandai mahupun yang bodoh, yang kaya mahupun miskin, majikan
ataupun buruh ,diantara peguasa dan rakyat biasa semuanya mempunyai kedudukan
dan tempat yang sama trehadap agama dan hukum Allah. Andai kata aku memenuhi
pensyaratan kamu dan meluluskan keinginanmu menyingkirkan para pengikutku yang
setia itu, maka siapakah yang dpt ku harapkan akan meneruskan dakwahku kepada
orang ramai dan bagaimana aku sampai hati menjauhkan drpku orang-orang yang
telah beriman dan menerima dakwahku dengan penuh keyakinan dan keikhlasan di
kala kamu menolaknya serta mengingkarinya, orang-orang yang telah membantuku
dalam tugasku di kala kamu menghalangi usahaku dan merintangi dakwahku.
Dan
bagaimanakah aku dpt mempertanggungjawabkan tindakan pengusiranku kepada mereka
terhadap Allah bila mereka mengadu bahawa aku telah membalas kesetiaan dan
ketaatan mereka dengan sebaliknya semata-mata untuk memenuhi permintaanmu dan
tunduk kepada pensyaratanmu yang tidak wajar dan tidak dpt diterima oleh akal
dan fikiran yang sihat. Sesungguhnay kamu adalah orang-orang yang bodoh dan
tidak berfikiran sihat.
Pada akhirnya, karena merasa tidak berdaya lagi
mengingkari kebenaran kata-kata Nabi Nuh dan merasa kehabisan alasan dan hujjah
untuk melanjutkan dialog dengan beliau, maka berkatalah mereka:"Wahai Nabi
Nuh! Kita telah banyak bermujadalah dan berdebat dan cukup berdialog serta
mendengar dakwahmu yang sudah menjemukan itu. Kami tetap tidak akan mengikutimu
dan tidak akan sesekali melepaskan kepercayaan dan adat-istiadat kami sehingga
tidak ada gunanya lagi engkau mengulang-ulangi dakwah dan ajakanmu dan
bertegang lidah dengan kami. datangkanlah apa yang engkau benar-benar orang
yang menepati janji dan kata-katanya. Kami ingin melihat kebenaran kata-katamu
dan ancamanmu dalam kenyataan. Karena kami masih tetap belum mempercayaimu dan
tetap meragukan dakwahmu."
Nabi Nuh
Berputus Asa Dari Kaumnya
KISAH NABI NUH A.S - Nabi Nuh berada di tengah-tengah kaumnya selama
sembilan ratus lima puluh tahun berdakwah menyampaikan risalah Tuhan, mengajak
mereka meninmggalkan penyembahan berhala dan kembali menyembah dan beribadah
kepada Allah Yang maha Kuasa memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat dan
gelap ke jalan yang benar dan terang, mengajar mereka hukum-hukum syariat dan
agama yang diwahyukan oleh Allah kepadanya, mangangkat darjat manusia yang
tertindas dan lemah ke tingak yang sesuai dengan fitrah dan qudratnya dan
berusaha menghilangkan sifat-sifat sombong dan bongkak yang melekat pd para
pembesar kaumnya dan medidik agar mereka berkasih sayang, tolong-menolong
diantara sesama manusia.
Akan tetapi dalam waktu yang cukup lama itu, Nabi Nuh tidak berhasil menyedarkan an menarik kaumnya untuk mengikuti dan menerima dakwahnya beriman, bertauhid dan beribadat kepada Allah kecuali sekelompok kecil kaumnya yang tidak mencapai seramai seratus orang, walaupun ia telah melakukan tugasnya dengan segala daya-usahanya dan sekuat tenaganya dengan penuh kesabaran dan kesulitan menghadapi penghinaan, ejekan dan cercaan makian kaumnya, karena ia mengharapkan akan dtg masanya di mana kaumnya akan sedar diri dan dtg mengakui kebenarannya dan kebenaran dakwahnya. Harapan Nabi Nuh akan kesedaran kaumnya ternyata makin hari makin berkurangan dan bahawa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke dalam hati mereka yang telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikan Iblis. Hal mana Nabi Nuh berupa berfirman Allah yang bermaksud:
Akan tetapi dalam waktu yang cukup lama itu, Nabi Nuh tidak berhasil menyedarkan an menarik kaumnya untuk mengikuti dan menerima dakwahnya beriman, bertauhid dan beribadat kepada Allah kecuali sekelompok kecil kaumnya yang tidak mencapai seramai seratus orang, walaupun ia telah melakukan tugasnya dengan segala daya-usahanya dan sekuat tenaganya dengan penuh kesabaran dan kesulitan menghadapi penghinaan, ejekan dan cercaan makian kaumnya, karena ia mengharapkan akan dtg masanya di mana kaumnya akan sedar diri dan dtg mengakui kebenarannya dan kebenaran dakwahnya. Harapan Nabi Nuh akan kesedaran kaumnya ternyata makin hari makin berkurangan dan bahawa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke dalam hati mereka yang telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikan Iblis. Hal mana Nabi Nuh berupa berfirman Allah yang bermaksud:
"Sesungguhnya tidak akan seorang drp kaumnya
mengikutimu dan beriman kecuali mereka yang telah mengikutimu dan beriman lebih
dahulu, maka jgnlah engkau bersedih hati karena apa yang mereka
perbuatkan."
Dengan penegasan firman Allah itu, lenyaplah sisa
harapan Nabi Nuh dari kaumnya dan habislah kesabarannya. Ia memohon kepada
Allah agar menurunkan Azab-Nya di atas kaumnya yang berkepala batu seraya
berseru:"Ya Allah! Jgnlah Engkau biarkan seorang pun drp orang-orang kafir
itu hidup dan tinggal di atas bumi ini. Mareka akan berusaha menyesatkan
hamba-hamba-Mu, jika Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan
melahirkan dan menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat dan anak-anak
yang kafir spt.mereka."
Doa Nabi Nuh dikalbulkan oleh Allah dan permohonannya
diluluskan dan tidak perlu lagi menghiraukan dan mempersoalkan kaumnya, karena
mereka itu akan menerima hukuman Allah dengan mati tenggelam.
Nabi Nuh
Membuat Kapal
KISAH NABI NUH A.S - Setelah menerima perintah Allah untuk membuat
sebuah kapal, segeralah Nabi Nuh mengumpulkan para pengikutnya dan mulai mereka
mengumpulkan bhn yang diperlukan untuk maksud tersebut, kemudian dengan
mengambil tempat di luar dan agak jauh dari kota dan keramaiannya mereka dengan
rajin dan tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan pembinaan kapal yang
diperintahkan itu.
Bukankah engkau seorang nabi dan rasul menurut pengakuanmu, kenapa sekarang menjadi seorang tukang kayu dan pembuat kapal.Dan kapal yang engkau buat itu di tempat yang jauh dari air ini adalah maksudmu untuk ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yang ankan menarik kapalmu ke laut?"Dan lain-lain kata ejekan yang diterima oleh Nabi Nuh dengan sikap dingin dan tersenyum seraya menjawab:"Baiklah tunggu saja saatnya nanti, jika kamu sekrg mengejek dan mengolok-olok kami maka akan tibalah masanya kelak bg kami untuk mengejek kamu dan akan kamu ketahui kelak untuk apa kapal yang kami siapkan ini.Tunggulah saatnya azab dan hukuman Allah menimpa atas diri kamu."
Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal yang
merupakan alat pengangkutan laut pertama di dunia, Nabi Nuh menerima wahyu dari
Allah:"Siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan
terlihat tanda-tanda drp-Ku maka segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu
dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari setiap jenis makhluk yang ada di atas
bumi dan belayarlah dengan izin-Ku."
Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur dari
bumi air yang deras dan dahsyat yang dalam sekelip mata telah menjadi banjir
besar melanda seluruh kota dan desa menggenangi daratan yang rendah mahupun
yang tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit sehingga tiada tempat berlindung
dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh yang telah terisi penuh
dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk yang diselamatkan oleh Nabi Nuh
atas perintah Allah.
Dengan iringan"Bismillah majraha wa mursaha"belayarlah
kapal Nabi Nuh dengan lajunya menyusuri lautan air, menentang angin yang kadang
kala lemah lembut dan kadang kala ganas dan ribut. Di kanan kiri kapal
terlihatlah orang-orang kafir bergelut melawan gelombang air yang menggunung berusaha
menyelamat diri dari cengkaman maut yang sudah sedia menerkam mereka di dalam
lipatan gelombang-gelombang itu.
Tatkala Nabi Nuh berada di atas geladak kapal
memperhatikan cuaca dan melihat-lihat orang-orang kafir dari kaumnya sedang
bergelimpangan di atas permukaan air, tiba-tiba terlihatlah olehnya tubuh
putera sulungnya yang bernama "Kan'aan" timbul tenggelam dipermainkan
oleh gelombang yang tidak menaruh belas kasihan kepada orang-orang yang sedang
menerima hukuman Allah itu. Pada saat itu, tanpa disadari, timbullah rasa cinta
dan kasih sayang seorang ayah terhadap putera kandungnya yang berada dalam
keadaan cemas menghadapi maut ditelan gelombang.
Nabi Nuh secara spontan, terdorong oleh suara hati
kecilnya berteriak dengan sekuat suaranya memanggil puteranya:Wahai anakku!
Datanglah kemari dan gabungkan dirimu bersama keluargamu. Bertaubatlah engkau
dan berimanlah kepada Allah agar engkau selamat dan terhindar dari bahaya maut
yang engkau menjalani hukuman Allah." Kan'aan, putera Nabi Nuh, yang tersesat
dan telah terkena racun rayuan syaitan dan hasutan kaumnya yang sombong dan
keras kepala itu menolak dengan keras ajakan dan panggilan ayahnya yang
menyayanginya dengan kata-kata yang menentang:"Biarkanlah aku dan
pergilah, jauhilah aku, aku tidak sudi berlindung di atas geladak kapalmu aku
akan dapat menyelamatkan diriku sendiri dengan berlindung di atas bukit yang
tidak akan dijangkau oleh air bah ini."
Nuh menjawab:"Percayalah bahawa tempat
satu-satunya yang dapat menyelamatkan engkau ialah bergabung dengan kami di
atas kapal ini. Masa tidak akan ada yang dapat melepaskan diri dari hukuman
Allah yang telah ditimpakan ini kecuali orang-orang yang memperolehi rahmat dan
keampunan-Nya."
Setelah Nabi Nuh mengucapkan kata-katanya tenggelamlah
Kan'aan disambar gelombang yang ganas dan lenyaplah ia dari pandangan mata
ayahnya, tergelincirlah ke bawah lautan air mengikut kawan-kawannya dan
pembesar-pembesar kaumnya yang durhaka itu.
Nabi Nuh bersedih hati dan berdukacita atas kematian puteranya
dalam keadaan kafir tidak beriman dan belum mengenal Allah. Beliau
berkeluh-kesah dan berseru kepada Allah:"Ya Tuhanku, sesungguhnya puteraku
itu adalah darah dagingku dan adalah bahagian dari keluargaku dan sesungguhnya
janji-Mu adalha janji benar dan Engkaulah Maha Hakim yang Maha
Berkuasa
"Kepadanya Allah berfirman:"Wahai Nuh! Sesungguhnya dia puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telah menyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak orang-orang yang kafir drp kaummu.
Coretlah namanya dari daftar keluargamu.Hanya mereka yang telah menerima dakwahmu mengikuti jalanmu dan beriman kepada-Ku dpt engkau masukkan dan golongkan ke dalam barisan keluargamu yang telah Aku janjikan perlindungannya dan terjamin keselamatan jiwanya.
Adapun orang-orang yang mengingkari risalah mu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya dan tuntutan Iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yang telah Aku tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yang engkau belum ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan orang-orang yang bodoh."
"Kepadanya Allah berfirman:"Wahai Nuh! Sesungguhnya dia puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telah menyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak orang-orang yang kafir drp kaummu.
Coretlah namanya dari daftar keluargamu.Hanya mereka yang telah menerima dakwahmu mengikuti jalanmu dan beriman kepada-Ku dpt engkau masukkan dan golongkan ke dalam barisan keluargamu yang telah Aku janjikan perlindungannya dan terjamin keselamatan jiwanya.
Adapun orang-orang yang mengingkari risalah mu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya dan tuntutan Iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yang telah Aku tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yang engkau belum ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan orang-orang yang bodoh."
Nabi Nuh sedar segera setelah menerima teguran dari
Allah bahwa cinta kasih sayangnya kepada anaknya telah menjadikan ia lupa akan
janji dan ancaman Allah terhadap orang-orang kafir termasuk puteranya sendiri.
Ia sedar bahawa ia tersesat pd saat ia memanggil puteranya untuk
menyelamatkannya dari bencana banjir yang didorong oleh perasaan naluri darah
yang menghubungkannya dengan puteranya padahal sepatutnya cinta dan taat kepada
Allah harus mendahului cinta kepada keluarga dan harta-benda. Ia sangat
sesalkan kelalaian dan kealpaannya itu dan menghadap kepada Allah memohon ampun
dan maghfirahnya dengan berseru:"Ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari
godaan syaitan yang terlaknat, ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku
menanyakan sesuatu yang aku tidak mengetahuinya. Ya Tuhanku bila Engkau tidak
memberi ampun dan maghfirah serta menurunkan rahmat bagiku, nescaya aku menjadi
orang yang rugi."
Setelah air bah itu mencapai puncak keganasannya dan
habis binasalah kaum Nuh yang kafir dan zalim sesuai dengan kehendak dan hukum
Allah, surutlah lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas
bukit " Judie " dengan iringan perintah Allah kepada Nabi
Nuh:"Turunlah wahai Nuh ke darat engkau dan para mukmin yang menyertaimu
dengan selamat dilimpahi barakah dan inayah dari sisi-Ku bagimu dan bagi umat
yang menyertaimu."
Kisah Nabi
Nuh Dalam Al-Quran
Al-Quran menceritakan kisah Nabi Nuh dalam 43 ayat
dari 28 surah di antaranya surah Nuh dari ayat 1 sehinga 28, juga dalam surah
"Hud" ayat 27 sehingga 48 yang mengisahkan dialog Nabi Nuh dengan
kaumnya dan perintah pembuatan kapal serta keadaan banjir yang menimpa di atas
mereka.
Pengajaran
Dari Kisah Nabi Nuh A.S.
Bahawasanya hubungan antara manusia yang terjalin
karena ikatan persamaan kepercayaan atau penamaan aqidah dan pendirian adalah
lebih erat dan lebih berkesan drp hubungan yang terjalin karena ikatan darah
atau kelahiran. Kan'aan yang walaupun ia adalah anak kandung Nabi Nuh, oleh
Allah s.w.t. dikeluarkan dari bilangan keluarga ayahnya karena ia menganut
kepercayaan dan agama berlainan dengan apa yang dianut dan didakwahkan oleh
ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yang memusuhi dan menentangnya.
Maka dalam pengertian inilah dapat difahami firman
Allah dalam Al-Quran yang bermaksud:"Sesungguhnya para mukmin itu adalah
bersaudara." Demikian pula hadis Rasulullah s.a.w.yang
bermaksud:"Tidaklah sempurna iman seseorang kecuali jika ia menyintai
saudaranya yang beriman sebagaimana ia menyintai dirinya sendiri."Juga
peribahasa yang berbunyi:"Adakalanya engkau memperolehi seorang saudara
yang tidak dilahirkan oleh ibumu."
Nah inilah sekilas cerita tentang kisah Nabi Nuh,
semoga saja perjalanan kehidupan kita di alam dunia ini dapat mengambil hikmah
dari alkisah Nabi yang sudah diceritakan di atas.
Demikian sampai disini dulu kisah nabi Nuh.as semoga
ada manfaatnya
Salam sukses selalu
Sumber:
Dicuplik Dari berbagai sumber Cerita dan Kisah nabi Rosul